Minggu, 12 Maret 2023

Monolog – MEREKA : Yusuf Kurniawan


 
PANGGUNG SEPI,SURAM,KACAU,TAPI TERLIHAT BERANTAKAN.
KEMUDIAN CAHAYA SAMAR MENYOROT SAMPAH SAMPAH YANG ADA DIRUANGAN.
SUARA-SUARA BINATANG MALAM MENEMANI SEPI DAN SURAMNYA MALAM,DAN JUGA ALUNAN-ALUNAN MUSIK YANG SEAKAN MENGIRINGI KEMATIAN SESUATU YANG TERHORMAT.

(dari kejauhan)
hei,hei !!! jangan,jangan !!!

Ini sudah tidak ada isinya lagi ! masih saja kau ingin merebutnya….
Dasar makhluk miskin!! Aku yang seperti ini,masih saja di incarnya.
Padahal yang saya lihat,mereka lebih kaya dari saya.
Mereka mengenakan dasi,baju rapih yang berkerah saban hari…
Aha…yayaya…sepatunya,sepatu kulit!
Mungkin mereka membelinya dari luar negri,atau justru mereka membelinya dipasar asongan,yang harganya bisa di nego....hahahaha…
Ah,tapi tidak mungkin juga kalau mereka membelinya dipasar asongan…
Lha upah mereka sebulan saja,mungkin cukup untuk biaya makan ku setahun.
Tapi…kalau mereka benar-benar membelinya dipasar asongan yang harganya bisa di nego itu….lalu kemana sisa-sisanya upah mereka?

(tampak kebingungan,lalu mencari-cari sesuatu disekitar ruangan yang kacau)

Tidak ada….tidak ada….tidak ada….tidak ada…..tidak adaaaaaaaaa…..
Brengsek!!! Dimana mereka menyimpan sisa-sisanya?
Disini tidak ada,disitu tidak ada,disini tidak ada,disitu tidak ada.
Brengsek mereka!!! Ahli betul dalam sembunyi-sembunyi.

(kepada penonton) hei kalian!!! Jangan hanya duduk manis saja! Ayo bantu saya untuk menemukan yang mereka sembunyikan.
Yayaya…jangan-jangan,kalian adalah anak-anak kutu dari mereka ya!?
Sebenarnya,kalian tau kan,dimana mereka menyembunyikan sisa uang belanjaan mereka.
Hahahaha….bodoh,bodoh,bodoh.
Tidak mungkin kalian tau,lha kalian saja hanya duduk termenung,tanpa tau apa yang saya rasakan….ya kan?!

(lelah mencari,sangat lelah,kemudian tersungkur lemas)

Hahaha….saya tau! Saya ingat! Saya mengerti !
Sisa-sisanya itu,mereka gunakan untuk membeli karung sampah!
Ya…karung sampah yang seperti saya miliki ini…
Saban hari saya mengisi karung ini hingga penuh…saya isi dengan sampah-sampah yang saya temukan.
Tapi tak jarang pula,saban hari mereka menginkan karung yang saya bawa ini.
Mereka ingin sampahnya? Atau karungnya ya?
Aaahhhh….masa bodo! Siapa yang peduli…
Terserah mereka saja ingin sampahnya,atau karungnya!
Mereka sendiri yang membuktikan,kalau mereka miskin.
Miskin!!!miskin!!!miskin!!!miskin!!!woy makhluk miskin!!!!

(tiba-tiba muncul suara sirine yang mengagetkan)

Apa itu? jangan-jangan!....

(tokoh lari bersembunyi dengan rasa ketakutan)

Ampun!!! Ampun pak!!! Ampun!!! Saya tadi hanya bercanda…sungguh,saya hanya bercanda…ampun…ampun….saya hanya orang kecil pak,tidak punya apa-apa…
Ini-ini,ambil saja karung saya,kalau memang anda mau….
Atau silahkan anda memilih sampah mana saja yang anda ingin kan…
Tapi jangan tangkap saya pak,jangan….
Saya masih memiliki tanggungan dosa yang menumpuk pak….

(menoleh keluar dengan rasa ketakutan,lalu keluar dari persembunyiannya)

Brengsek!!! Saya kira mereka mendengar celotehan saya yang menyinggung mereka tadi.
Ternyata hanya iringan-iringan kendaraan mewah!!!

(berjalan mencari teko didalam karung sampahnya,lalu menuangkannya pada gelas,kemudian membanting teko)

Sial ! tak ada air pula untuk diminum.
Tenggorokan ku sudah tersiksa ini !
Haha,untuk apa memiliki tetangga,kalau tidak untuk saling bantu…

LAMPU FADE-OUT SETELAH TOKOH PERGI,BEBERAPA SAAT KEMUDIAN LAMPU PUCAT,DISERTAI DENGAN SUARA KERAS DARI TOKOH.

(dari kejauhan) nanti saya akan membayarnya !!!

Perhitungan sekali dia….hanya meminta air se teko saja aku ditamparnya…
Padahal tadi aku sudah mengetuk pintu dengan sopan.
Tapi kenapa wanita itu memberikan teko ku dengan melempar ?!
Emansipasi wanita yang gagal….

(tokoh meminum air langsung dari teko,ia meminum dengan ganas,seperti manusia yang belum pernah merasakan air putih)


Wahhh….sedap benar air putih ini…

(kemudian tokoh menguak isi barang-barang dalam karungnya,yang ia keluarkan adalah sebuah TOA,cermin)
Ini,ini dia !!!
Corong maut,hahaha,corong ini mampu menghisap banyak manusia,mendoktrin manusia,dengan hanya bermodalkan corong maut ini.
Saya menemukannya di komplek yang jauh dari sini,berada ditempat sampah,menyatu dengan kotoran-kotoran lainnya.
Hahahha…..
Coba…caba….

(kemudian tokoh menggantungkan cermin,dan ia berlagak beroarsi memakai corong tersebut)

“hahaha,saudara-saudara sekalian…kemana bangsa ini akan dibawa,dimana bangsa ini akan ditempatkan,dimana bisa dibuktikan,bahwa seluruh warga indonesia,berhak mendapatkan kehidupan yang layak!!! Dimana kewarasan hukum negara ini diletakkan,dimana bisa kita rasakan,bahwa pancasila adalah dasar negara,ya! Pancasila!!”

(tokoh tersadar akan apa yang dia bicarakan,tersungkur,terjatuh,merangkak,sedih mendalam,lalu menangis)

Indonesia….indonesia….indonesia….pancasila….indonesia….pancasila….indonesia….
Pancasila…pancasila…pancasila…pancasila….indonesia….indonesia….pancasila….
Mereka….mereka….mereka yang merampas….mereka yang bertempur….mereka yang berpakaian rapih….mereka yang selalu dikawal….mereka yang merampas…merampas…merampas….biadab…biadab….biadab…..menuangkan tinta pena diatas selembar kertas kosong,mereka yang mencegah perampasan,tapi mereka yang merampas,mereka yang membuat hukum,tetapi mereka yang melanggar hukum,mereka yang tidak ingin kecurian,tapi mereka mencuri semua yang kami seharusnya dapati,mereka yang berkumpul,tetapi mereka sia-sia,mereka yang mencegah kelaparan,tapi mereka yang membuat kami lapar….

(tokoh merangkak menuju cermin,lau berbicara pada cermin)

Mereka yang menjujung tinggi pancasila,tetapi mereka yang menghilangkan pancasila…
Jika mereka tidak siap akan keberadaan pancasila…
Maka hilangkanlah pancasila…..

(tokoh memecahkan cermin dengan penuh amarah,alunan musik makin mengeras tegang,dan tokoh jatuh berlutut dengan pandangan kosong )

Indonesia…pancasila…indonesia…pancasila…indonesia…pancasila…

LAMPU FOKUS,SEMAKIN LAMA SEMAKIN SAMAR,LALU MULAI MEREDUP,DAN GELAP…

SELESAI


Didedikasikan untuk mereka yang telah melupakan ciri khas Indonesia, yaitu “pancasila”
Yusuf kurniawan
Email : capcusranger@yahoo.com
Nomer : 085715052528
Mementaskan naskah ini harus menghubungi penulis (sekedar pemberitahuan).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar